Selasa, 17 September 2013

TEORI ORGANISASI



TEORI ORGANISASI adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.

TEORI ORGANISASI KLASIK 

     Konsep-konsep tentang organisasi berkembang mulai tahun 1800-an , sekarang dikenal sebagai teori klasik (classical theory) atau disebut juga teori tradisional . Teori klasik telah ada ribuan tahun yang lalu ,dalam dalam kerajaan Mesir , China dan kekaisaran Romawi . Gereja Katolik Roma telah mempergunakan teori klasik hampir dua ribu tahun lamanya .
      Organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi , dan tugas-tugasnya terspesialisasi .
Teori klasik memberikan petunjuk “mekanistik” struktual yang kaku ,bukan kreativitas .
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran :
-        birokrasi
-        teori administrasi
-        manajemen ilmiah
Ketiga aliran ini dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama,  mempunyai efek yang sama dalam praktek ,dan semuanya dikembangkan sekitar tahun 1900-1950 oleh kelompok-kelompok penulis.
      Birokrasi dikembangkan dari ilmu sosiologi , teori administrasi dan manajemen ilmiah dikembangkan langsung dari pengalamn praktek manajemen .
Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai stuktur hubungan , kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama .

TEORI BIROKRASI
     Kata birokrasi berasal dari kata legal-rasional. Organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut . Organisasi itu legal karena wewenangnya berasal dari seperangkat atuan . Menurut Weber bentuk organisasi yang birokratik secara kodratnya adalah bentuk oragnisasi yang paling efisien . Weber berpendapat bahwa masyarakat perlu membentuk organisasi “baru” yang lain dari organisasi tradisional . Model organisasi “baru” ini (birokratik) mempunyai karakteristik-karakteristik struktural tertentu .
    Menurut Weber , model birokratik dapat digunakan secara efektif. Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokratik sebagai berikut :
·         Pembagian kerja yang jelas
·         Hirarki wewenang yang dirumuskan secaa baik
·         Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi
·         Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
·         Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan
·         Hubungan-hubunagn antara pribadi yang bersifat “impersonal” Ada pemisah antara masalah-masalah pribadi dengan persoalan-persoalan resmi (formal) organisasi .
Jadi, birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif, yang menekankan struktur dalam organisasi .

TEORI ADMINISTRASI

     Teori administrasi adalah bagian kedua dari teorisasi organisasi klasik. Berkembang sejak tahun 1900. Henri fayol (1841-1952) , seorang industrialis dari Perancis , pada tahun 1916 telah menulis masalah-masalah tehnik dan administrasi. Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6 (enam) kelompok :
1.      kegiatan-kegiatan teknikal (produksi , manufacturing , adaptasi)
2.      kegiatan-kegiatan komersial (pembelian, penjualan, pertukaran)
3.      kegiatan-kegiatan finansial (pencarian suatu penggunaan optimum dari modal)
4.      kegiatan-kegiatan keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan personalia organisasi)
5.      kegiatan-kegiatan akuntansi (penentuan persediaan, biaya, penyusunan neraca dan laporan rugi-laba, statistik)
6.      kegiatan-kegiatan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan)
   Fayol mengemukakan dan membahas 14 (empat belas) kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi .Pinsip-prinsip dari Fayol tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
Ø  Pembagian kerja (division of work)
Ø  Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
Ø  Disiplin (discipline)
Ø  Kesatuan perintah (unity of command)
Ø  Kesatuan pengarahan (unity direction)
Ø  Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi (subordinationof individual interests to general interests)
Ø  Balas jasa (remuniretion of personnel)
Ø  Sentralisasi (centralization)
Ø   Rantai skalar (scalar chain)
Ø  Aturan (order)Keadilan (equity)
Ø  Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
Ø  Inisiatif (initiative)
Ø  Semangat korps (esprit de crops)
Fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi “elemen-elemen” manajemen – perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemberian perintah (commanding), pengkoodinasian (coordinating) dan pengawasan (controlling).
   Di Amerika Serikat , James D. Mooney dan Allen Reilly dalam 1931 menulis dan menerbitkan buku mereka, Onward Industry .di mana buku ini mempunyai dampak besar pada praktek manajemen di Amerika . Mereka menekankan tiga prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer, dan bisnis. Ketiga prinsip tersebut adalah :
·        Prinsip Koordinasi
·        Prinsip skalar
·        Prinsip Fungsional

MANAJEMEN ILMIAH

     Bagian ketiga dari teori klasik adalah manajemen ilmiah (Scientific Management). Manajemen ilmiah yang dikembangkan mulai sekitar tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Dalam buku-buku literatur , manajemen ilmiah diartikan :
1.      manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi.
2.      Manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik - “a
bag of tricks” - untuk  meningkatkan efisien kerja organisasi.
Secara ringkas ,Taylor telah mengidentifikasikan karakteristik-karakteristik manajemen ilmiah :
-        science, not rule of thumb
-        harmony, no discord
-        cooperation, not individualism
-        maximum output, in place of rentricted output
-        the development of each man to his greatest efficiency and prosperity

TEORI KLASIK : ANATOMI ORGANISASI FORMAL

    Teori organisasi klasik menguraikan anatomi organisasi formal. Setiap buku manajemen selalu diawali dengan penjelasan tentang para penulis tersebut dan lain-lainnya, yang menjadi pelopor perkembangan teori organisasi formal .
Definisi Organisasi Formal
Unsur – unsur pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam literatur-literatur manajemen adalah :
1.      Sistem kegiatan yang terkoordinasi
2.      Kelompok Orang
3.      Kerjasama untuk mencapai tujuan.
Organisasi formal adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasaan dan kepemimpinan.

Dasar-dasar Organisasi menurut teori klasik
     Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi atau koordinasi bergantung pada empat kondisi pokok. Kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai berikut :
1. KEKUASAAN – hal ini bisa disebut sebagai sumber pengorganisasian tertinggi. ( dewan direktur dalam perusahaan, para staf komandan dalam militer )
2. SALING MELAYANI – organisasi timbul karena masyarakat merasakan manfaat positif dari adanya organisasi tersebut.
3.  DOKTRIN – hal ini merupakan umusan tujuan organisasi.
4. DISIPLIN – disiplin ini sangat diperlukan agar organisasi dapat diarahkan ,dapat dipercaya, dan mendapat dukungan dari orang-orang yang berpartisipasi di dalamnya.
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
    Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik . Anggapan dasar teori neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Teori neoklasik mendefinisikan suatu organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama.

PERKEMBANGAN TEORI NEOKLASIK
    Teori neoklasik muncul dan “mengusulkan” perubahan-perubahan pada teori klasik. Pendekatan neoklasikmencakup uraian sistematis organisasi informal, dan pengaruhnya pada organisasi formal.
Teori neoklasik mengemukakan perlunya :
1. Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan
2. Perluasan kerja (job enlargement)
3. Management bottom-up . Teknik ini memperkenankan para junior untuk melihat perusahaan dari pandangan manajer puncak dan bertindak bukan sebagai spesialis satu kegiatan.

v  Proses – proses Saklar dan Fungsional
Menimbulkan berbagai masalah dalam pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Pendelegasian adalah bahwa kapasitas (kemampuan) individu sama dengan wewenang (memerintah dan menugaskan) fungsinya.
                        Kasus 1 . kapasitas lebih besar daripada wewenang, Pemecahan yang jelas
                        adalah mempromosikan atau memindahkan pada fungsi yang lebih sepadan
                        dengan kemampuannya .
                        Kasus 2 . kapasitas lebih kecil daripada wewenang. Ada beberapa alternatif dalam
                        memecahkan kasus ini, termasuk demosi, atau pemecatan dalam keadaan ekstrim.
                        Dapat juga dilakukan peningkatan kapasitas individu melalui pendidikan dan
                        latihan (trainning)
            jadi , kita dapat menyimpulkan bahwa teori klasik menganggap bahwa wewenang cenderung sama dengan kapasitas orang yang ditujukan oleh fungsi-fungsi dalam organisasi.

v  Stuktur organisasi
Teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (fricstion) internal diantara orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda.
Menurut Melville Dalton penyebabnya adalah :
1. Perbedaan tugas antara orang lini dan staff
2. Perbedaan umur dan pendidikan
3. Perbedaan sikap
neoklasik memberikan usulan rumusan yang akan membuat struktur menjadi hamonis , yaitu partisipasi , manajemen bottom-up, panitia bersama, penghargaan akan martabat manusia, dewan direktur junior diberi kesempatan dan komunikasi yang lebih baik lagi .

PANDANGAN NEOKLASIK TERHADAP ORGANISASI

            Titik tekanan teori neoklasik adalah pada dua elemen pokok dalam organisasi, yaitu perilaku individu dan kelompok kerja. Organisasi informal adalah kelompok-kelompok ilmiah yang terbentuk sebagai hasil interaksi di antara para karyawan dalam situasi kerja mereka. Organisasi formal muncul sebagai tanggapan akan kebutuhan sosial manusia – kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain .

Faktor – faktor yang dapat menetukan munculnya organisasi informal , antara lain :
1.      Lokasi
2.      Jenis Pekerjaan
3.      Minat (interest)
4.      Masalah – masalah khusus
      
     Bekerja dengan organisasi informal ini berarti tidak mengabaikan keberadaannya, mendengarkan pendapat kelompok yang disuarakan oleh pemimpin mereka, melibatkan partisipasi kelompok dalam pengambilan keputusan , dan mengendalikan komunikasi informal dengan menyebarkan informasi yang lebih cepat dan tepat .

TEORI ORGANISASI MODERN

      Aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen adalah teori mmodern, disebut juga analisa sistem pada organisasi .Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu sistem terbuka yang harus – bila ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya – menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya . Organisasi dan lingkungannya adalah saling tergantung , masing-masing tergantung pada yang lain sebagai sumber. Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan .



DASAR PEMIKIRAN TEORI ORGANISASI MODERN
   
         Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950 , banyak hal yang mendasar berbeda dengan teori klasik :
1. Teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi . Melalui analisa dan metode ilmiah , sasaran-sasaran organisasi telah dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sesuai hakekat pekerjaan itu sendiri.
2.  Ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi ,skalar dan vertikal .

Dengan berkembangnya teknologi dan majunya kegiatan-kegiatan perlu konsep sistem . Maka timbullah perhatian pada operasi atau proses organisasi . Teori organisasi modern lebih dinamis daripada teori-teori lainnya dan meliputi lebih banyak variabel yang dipertimbangkan.

Karakteristik dari teori organisasi Modern, antara lain:
1.    Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi,
2.     Mempertimbangkan semua elemen, organisasi,
3.    Memandang organisasi sebagai suatu sistem,
4.    Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus disesuaikan dengan perubahan lingkungannya,
5.    Organisasi dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan.

Sifat-sifat dari Teori Organisasi Modern adalah:
1.    Memandang suatu organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri atas lima bagian pokok, yaitu: input, proses, output, arus balik, dan lingkungan,
2.    Kedinamisan,
3.    Multi Level dan Multi Dimensional,
4.    Multi Motivasi,
5.    Multi Disipliner,
6.    Despkriptif,
7.    Multi Variabel,
8.    Adaptif.

Perbandingan pendekatan Klasik, pendekatan Neo-Klasik, dan pendekatan Modern 

Klasik
Neo-Klasik
Modern
Manusia=Makhluk Rasional
Manusia=Makhluk Psikososoal
Manusia tidak diperhatikan sebagai individu. Perhatian pada kelompok individu.
Mampu menentukan anatomi organisasi
Tidak mampu menentukan anatomi organisasi
Mampu menentukan anatomi organisasi (secara makro)
Fokus perhatian: Anatomi organisasi/jumlah personil
Hubungan antar manusia
Hubungan organisasi dengan lingkungan
Organisasi=Sistem tertutup
Organisasi=Sistem tertutup
Organisasi=Sistem terbuka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar