TEORI ORGANISASI
adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu
kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah
organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi
tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
Menurut
Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu
pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara
sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi
merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.
TEORI ORGANISASI KLASIK
Konsep-konsep tentang organisasi berkembang mulai tahun 1800-an , sekarang
dikenal sebagai teori klasik (classical theory) atau disebut juga teori
tradisional . Teori klasik telah ada ribuan tahun yang lalu ,dalam
dalam kerajaan Mesir , China dan kekaisaran Romawi . Gereja Katolik Roma telah
mempergunakan teori klasik hampir dua ribu tahun lamanya .
Organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat
tersentralisasi , dan tugas-tugasnya terspesialisasi .
Teori klasik memberikan petunjuk
“mekanistik” struktual yang kaku ,bukan kreativitas .
Teori klasik berkembang dalam tiga
aliran :
- birokrasi
- teori
administrasi
- manajemen
ilmiah
Ketiga aliran ini dibangun atas dasar
anggapan-anggapan yang sama, mempunyai efek yang sama dalam praktek ,dan
semuanya dikembangkan sekitar tahun 1900-1950 oleh kelompok-kelompok penulis.
Birokrasi dikembangkan dari ilmu sosiologi , teori administrasi dan manajemen
ilmiah dikembangkan langsung dari pengalamn praktek manajemen .
Teori klasik mendefinisikan
organisasi sebagai stuktur hubungan , kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan,
peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang
terjadi bila orang-orang bekerja sama .
TEORI BIROKRASI
Kata
birokrasi berasal dari kata legal-rasional. Organisasi
disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk
mencapai tujuan tersebut . Organisasi itu legal karena wewenangnya berasal dari
seperangkat atuan . Menurut Weber bentuk organisasi yang birokratik secara kodratnya
adalah bentuk oragnisasi yang paling efisien . Weber berpendapat bahwa
masyarakat perlu membentuk organisasi “baru” yang lain dari organisasi
tradisional . Model organisasi “baru” ini (birokratik) mempunyai
karakteristik-karakteristik struktural tertentu .
Menurut Weber ,
model birokratik dapat digunakan secara efektif. Weber mengemukakan
karakteristik-karakteristik birokratik sebagai berikut :
·
Pembagian kerja yang jelas
·
Hirarki wewenang yang dirumuskan
secaa baik
·
Program rasional dalam pencapaian
tujuan organisasi
·
Sistem prosedur bagi penanganan
situasi kerja
·
Sistem aturan yang mencakup hak-hak
dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan
·
Hubungan-hubunagn antara pribadi
yang bersifat “impersonal” Ada pemisah antara masalah-masalah pribadi dengan
persoalan-persoalan resmi (formal) organisasi .
Jadi, birokrasi adalah sebuah model
organisasi normatif, yang menekankan struktur dalam organisasi .
TEORI ADMINISTRASI
Teori
administrasi adalah bagian kedua dari teorisasi organisasi klasik. Berkembang
sejak tahun 1900. Henri fayol (1841-1952) , seorang industrialis dari Perancis
, pada tahun 1916 telah menulis masalah-masalah tehnik dan administrasi. Fayol
menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6 (enam)
kelompok :
1. kegiatan-kegiatan
teknikal (produksi , manufacturing , adaptasi)
2. kegiatan-kegiatan
komersial (pembelian, penjualan, pertukaran)
3. kegiatan-kegiatan
finansial (pencarian suatu penggunaan optimum dari modal)
4. kegiatan-kegiatan
keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan personalia organisasi)
5. kegiatan-kegiatan
akuntansi (penentuan persediaan, biaya, penyusunan neraca dan laporan
rugi-laba, statistik)
6. kegiatan-kegiatan
manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian
dan pengawasan)
Fayol mengemukakan dan
membahas 14 (empat belas) kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan
teori administrasi .Pinsip-prinsip dari Fayol tersebut secara ringkas dapat
diuraikan sebagai berikut :
Ø
Pembagian kerja (division of work)
Ø
Wewenang dan tanggung jawab
(authority and responsibility)
Ø
Disiplin (discipline)
Ø
Kesatuan perintah (unity of command)
Ø
Kesatuan pengarahan (unity
direction)
Ø
Mendahulukan kepentingan umum
daripada kepentingan pribadi (subordinationof individual interests to general
interests)
Ø
Balas jasa (remuniretion of
personnel)
Ø
Sentralisasi (centralization)
Ø
Rantai skalar (scalar chain)
Ø
Aturan (order)Keadilan (equity)
Ø
Kelanggengan personalia (stability
of tenure of personnel)
Ø
Inisiatif (initiative)
Ø
Semangat korps (esprit de crops)
Fayol memerinci fungsi-fungsi
kegiatan administrasi menjadi “elemen-elemen” manajemen – perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pemberian perintah (commanding),
pengkoodinasian (coordinating) dan pengawasan (controlling).
Di Amerika Serikat ,
James D. Mooney dan Allen Reilly dalam 1931 menulis dan menerbitkan buku
mereka, Onward Industry .di mana buku ini mempunyai
dampak besar pada praktek manajemen di Amerika . Mereka menekankan tiga prinsip
organisasi yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam
organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer, dan bisnis. Ketiga prinsip
tersebut adalah :
· Prinsip
Koordinasi
· Prinsip
skalar
· Prinsip
Fungsional
MANAJEMEN ILMIAH
Bagian
ketiga dari teori klasik adalah manajemen ilmiah (Scientific Management).
Manajemen ilmiah yang dikembangkan mulai sekitar tahun 1900 oleh Frederick
Winslow Taylor. Dalam buku-buku literatur , manajemen ilmiah diartikan :
1. manajemen
ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan
masalah-masalah organisasi.
2. Manajemen
ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik - “a
bag of tricks” - untuk
meningkatkan efisien kerja organisasi.
Secara ringkas ,Taylor telah
mengidentifikasikan karakteristik-karakteristik manajemen ilmiah :
- science,
not rule of thumb
- harmony,
no discord
- cooperation,
not individualism
- maximum
output, in place of rentricted output
- the
development of each man to his greatest efficiency and prosperity
TEORI KLASIK : ANATOMI ORGANISASI FORMAL
Teori organisasi
klasik menguraikan anatomi organisasi formal. Setiap buku manajemen selalu
diawali dengan penjelasan tentang para penulis tersebut dan lain-lainnya, yang
menjadi pelopor perkembangan teori organisasi formal .
Definisi Organisasi Formal
Unsur – unsur pokok organisasi
formal yang selalu muncul dalam literatur-literatur manajemen adalah :
1. Sistem
kegiatan yang terkoordinasi
2. Kelompok
Orang
3. Kerjasama
untuk mencapai tujuan.
Organisasi formal adalah sistem
kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk
mencapai tujuan dibawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Dasar-dasar Organisasi menurut teori
klasik
Menurut
para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi atau
koordinasi bergantung pada empat kondisi pokok. Kondisi-kondisi tersebut adalah
sebagai berikut :
1. KEKUASAAN – hal ini bisa disebut
sebagai sumber pengorganisasian tertinggi. ( dewan direktur dalam perusahaan,
para staf komandan dalam militer )
2. SALING MELAYANI – organisasi
timbul karena masyarakat merasakan manfaat positif dari adanya organisasi
tersebut.
3. DOKTRIN – hal ini merupakan
umusan tujuan organisasi.
4. DISIPLIN – disiplin ini sangat
diperlukan agar organisasi dapat diarahkan ,dapat dipercaya, dan mendapat
dukungan dari orang-orang yang berpartisipasi di dalamnya.
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Teori neoklasik
dikembangkan atas dasar teori klasik . Anggapan dasar teori neoklasik adalah
menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu
maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Teori neoklasik mendefinisikan suatu
organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama.
PERKEMBANGAN TEORI NEOKLASIK
Teori neoklasik
muncul dan “mengusulkan” perubahan-perubahan pada teori klasik. Pendekatan
neoklasikmencakup uraian sistematis organisasi informal, dan pengaruhnya pada
organisasi formal.
Teori neoklasik mengemukakan
perlunya :
1. Partisipasi atau melibatkan
setiap orang dalam proses pengambilan keputusan
2. Perluasan kerja (job enlargement)
3. Management bottom-up . Teknik ini
memperkenankan para junior untuk melihat perusahaan dari pandangan manajer
puncak dan bertindak bukan sebagai spesialis satu kegiatan.
v
Proses – proses Saklar dan
Fungsional
Menimbulkan berbagai masalah dalam
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Pendelegasian adalah bahwa kapasitas
(kemampuan) individu sama dengan wewenang (memerintah dan menugaskan)
fungsinya.
Kasus 1 . kapasitas lebih besar daripada wewenang, Pemecahan yang jelas
adalah mempromosikan atau memindahkan pada fungsi yang lebih sepadan
dengan kemampuannya .
Kasus 2 . kapasitas lebih kecil daripada wewenang. Ada beberapa alternatif
dalam
memecahkan kasus ini, termasuk demosi, atau pemecatan dalam keadaan ekstrim.
Dapat juga dilakukan peningkatan kapasitas individu melalui pendidikan dan
latihan (trainning)
jadi , kita dapat menyimpulkan bahwa teori klasik menganggap bahwa wewenang
cenderung sama dengan kapasitas orang yang ditujukan oleh fungsi-fungsi dalam
organisasi.
v
Stuktur organisasi
Teori neoklasik menyatakan bahwa
struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (fricstion) internal
diantara orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda.
Menurut Melville Dalton penyebabnya
adalah :
1. Perbedaan tugas antara orang lini
dan staff
2. Perbedaan umur dan pendidikan
3. Perbedaan sikap
neoklasik memberikan usulan rumusan
yang akan membuat struktur menjadi hamonis , yaitu partisipasi , manajemen
bottom-up, panitia bersama, penghargaan akan martabat manusia, dewan direktur
junior diberi kesempatan dan komunikasi yang lebih baik lagi .
PANDANGAN NEOKLASIK TERHADAP ORGANISASI
Titik tekanan teori neoklasik adalah pada dua elemen pokok dalam organisasi,
yaitu perilaku individu dan kelompok kerja. Organisasi informal adalah
kelompok-kelompok ilmiah yang terbentuk sebagai hasil interaksi di antara para
karyawan dalam situasi kerja mereka. Organisasi formal muncul sebagai tanggapan
akan kebutuhan sosial manusia – kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain .
Faktor – faktor yang dapat menetukan
munculnya organisasi informal , antara lain :
1. Lokasi
2. Jenis
Pekerjaan
3. Minat
(interest)
4. Masalah
– masalah khusus
Bekerja
dengan organisasi informal ini berarti tidak mengabaikan keberadaannya,
mendengarkan pendapat kelompok yang disuarakan oleh pemimpin mereka, melibatkan
partisipasi kelompok dalam pengambilan keputusan , dan mengendalikan komunikasi
informal dengan menyebarkan informasi yang lebih cepat dan tepat .
TEORI ORGANISASI MODERN
Aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen adalah teori mmodern,
disebut juga analisa sistem pada organisasi .Teori modern
mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu sistem terbuka
yang harus – bila ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya – menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya . Organisasi dan lingkungannya
adalah saling tergantung , masing-masing tergantung pada yang lain sebagai
sumber. Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang
disiplin ilmu pengetahuan .
DASAR PEMIKIRAN TEORI ORGANISASI MODERN
Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950 , banyak
hal yang mendasar berbeda dengan teori klasik :
1. Teori klasik memusatkan
pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi . Melalui analisa dan metode
ilmiah , sasaran-sasaran organisasi telah dibagi menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil sesuai hakekat pekerjaan itu sendiri.
2. Ilmu pengetahuan klasik
telah membicarakan konsep koordinasi ,skalar dan vertikal .
Dengan berkembangnya teknologi dan
majunya kegiatan-kegiatan perlu konsep sistem . Maka timbullah perhatian pada
operasi atau proses organisasi . Teori organisasi modern lebih dinamis daripada
teori-teori lainnya dan meliputi lebih banyak variabel yang dipertimbangkan.
Karakteristik dari teori organisasi
Modern, antara lain:
1. Kadang-kadang
disebut analisis sistem organisasi,
2. Mempertimbangkan
semua elemen, organisasi,
3. Memandang
organisasi sebagai suatu sistem,
4. Penyesuaian
diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus disesuaikan
dengan perubahan lingkungannya,
5. Organisasi
dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan.
Sifat-sifat dari Teori Organisasi
Modern adalah:
1. Memandang
suatu organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri atas lima bagian pokok,
yaitu: input, proses, output, arus balik, dan lingkungan,
2. Kedinamisan,
3. Multi
Level dan Multi Dimensional,
4. Multi
Motivasi,
5. Multi
Disipliner,
6. Despkriptif,
7. Multi Variabel,
8. Adaptif.
Perbandingan pendekatan Klasik,
pendekatan Neo-Klasik, dan pendekatan Modern
Klasik
|
Neo-Klasik
|
Modern
|
Manusia=Makhluk Rasional
|
Manusia=Makhluk Psikososoal
|
Manusia tidak diperhatikan sebagai
individu. Perhatian pada kelompok individu.
|
Mampu menentukan anatomi
organisasi
|
Tidak mampu menentukan anatomi
organisasi
|
Mampu menentukan anatomi
organisasi (secara makro)
|
Fokus perhatian: Anatomi
organisasi/jumlah personil
|
Hubungan antar manusia
|
Hubungan organisasi dengan
lingkungan
|
Organisasi=Sistem tertutup
|
Organisasi=Sistem tertutup
|
Organisasi=Sistem terbuka
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar